Cinta
Mirip Keju
Kupandangi disekitar aku berpijak, di atas lantai kumuh
yang penuh kerak disetiap sela yang tak kunjung renggang dan udara yang tercium
anyir seamis bau ikan mati. Seekor tikus yang dimulutnya menggigit sepotong
keju, sedang mengintai keadaan seolah nyaman dengan keadaan disekitarnya,
dengan melahap sepotong keju yang pasti ia dapatkan di tong-tong sampah canteen sekolahku itu. Aku merasa tidak nyaman di sekolahku itu,
karena dimana-mana mudah untuk bertemu dengan tikus yang sangat menjijikkan dan
selalau membawa sepotong keju asin yang katanya terbuat dari susu dan mentega
itu. Aku duduk di bangku sekolah menengah atas yang tak terlalu tua untuk
umurku yang sebentar lagi akan 17 tahun, masa alay memang udah lewat tapi aku
masih jadi anak ababil alias labil, tapi aku tetap fine-fine saja. Karena
memang inilah aku dan apa adanya aku, aku memang agak lebay di dunia maya
sampai-sampai aku tau semacam chat di
internet, mulai dari facebook yang
udah lama booming, twitter yang lama ngicaunya kalau gak
ada temen mention, skype yang ngobrol sama adminya doang,
nyari stanger di omegle video yang
rata-rata otaknya mesum, chatous yang
kalau ada stranger bunyinya kayak jam
weker “tringgggggggggg!!” syuttt!!
Berisik dan satu lagi chat-id yang
bikin gila nanya sama orang yang pastinya gak nyata dan kata pertama yang di
ketik adalah m/f ?. Itulah aku yang kadang menyendiri bukan karena
nonton film bokep, tapi bukak tuh segala tempat seru chat yang emang ada yang kagak booming,
dan beberapa temen aku sempet bilang kalau aku aneh karena gaya aku yang sok
belagu.